skip to Main Content

UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA MENDAPAT PENGHARGAAN P4GN DARI BNN PADA PERINGATAN HARI ANTI NARKOTIKA INTERNASIONAL (HANI) 2019

  • uai

Rabu 26 Juni 2019, Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan penghargaan kepada Institusi dan perseorangan yang telah berkomitmen / berperan serta terhadapa upaya P4GN.
Dimana salah satu institusi (perguruan tinggi) yang menerima penghargaan tersebut adalah Universitas Al Azhar Indonesia atas peran sertanya dalam aksi P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) melalui kegiatan sosialisasi, test urine, pembentukan satgas anti narkoba dan tersusunnya regulasi P4GN di lingkungan pendidikan ,pemberian penghargaan ini dilakukan pada peringatan puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019,bertempat di The Opus Grand Ballroom at the Tribrata, Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Penghargaan ini diberikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, didampingi oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Heru Winarko kepada Mahkamah Agung yang diwakili oleh Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung Nugroho Setiadji, SH kepada Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof. Asep Saefuddin.

Acara ini selain pemberian penghargaan dan Peluncuran online market Place Toko “Stop Narkoba” ( yang merupakan hasil karya binaan BNN), juga diisi dengan acara dialog Nasional P4GN dengan sejumlah narasumber seperti pelawak Polo Srimulat , YouTuber Atta Halilintar, Musisi Ivanka Slank dan Pelawak Andre Taulany dan Moderator Tina Talisa.

Adapun Institusi/perseorangan yang menerima penghangaan dari BNN pada peringatan HANI 2019 adalah :

  1. Mahkamah Agung
  2. Pemerintah Kabupaten Gayo Lues
  3. PT JMS Batam
  4. PT SCM (Surya Citra Media)
  5. PT City Vision
  6. Universitas Al Azhar Indonesia
  7. Universitas Dian Nuswantoro
  8. RMM Cokro Kusumo
  9. Erry Wijoyo, M.Psi, ICAP. Ketua Yayasan Karya Peduli Kita
  10. Antania Hanjani , Wakil Ketua Yayasan Bina Generasi Harapan
  11. Nandang Suryana, Sekretaris Kwartir Cabang Pramuka Tangerang Selatan

Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap tanggal 26 Juni merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan tema yang diusung pada peringatan HANI kali ini adalah “Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas”. dimana peringatan ini lebih mengutamakan pada pendekatan generasi muda agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan narkoba

Kepala BNN dalam sambutannya menyampaikan “bahwa untuk memerangi penyalah gunaan dan peredaran gelap narkotika yang dapat dapat merusak generasi bangsa, dibutuhkan gerakan masiv dan kepedulian oleh seluruh unsur masyarakat .
Dalam Indonesia emas saat ini Indonesia sedang mempersiapkan pembangunan peningkatan potensi bangsa, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia, khususnya generasi muda yang sehat, cerdas dan ber intelektual.
Kejahatan Narkotika tidak dilakukan hanya pada perseorangan saja namun juga secara bersama – sama dengan membentuk suatu jaringan yang tersebar secara nasional dan Internasional, menembus sekat-sekat perbatasan wilayah dan negara yang dilakukan secara rapi dan terorganisir, oleh karena itu perang terhadap kejahatan narkotika tidak boleh dilakukan setengah-setengah namun harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen bangsa baik Instansi maupun komponen masyarakat”.

Sedangkan Wakil Presiden, Jusuf Kalla dalam isi pidatonya menyampaikan “
Pamakaian candu mempunyai sejarah yg panjangg , candu dipakai sebagai cara untuk menaklukkan seseorang, candu dipakai untuk melemahkan suatu bangsa , candu kalau dijaman modern ini dikenal dengan nama narkoba yang sekarang sudah berkembang jenisnya , narkoba mempunyai dampak yang sangat luas.
Orang-orang ataua remaja yang mengkonsumsi narkoba kesehatannya akan terganggu dan mempunyai efek besar untuk bangsa kita,masalah hukum , narkoba menjadi masalah kriminal yang hebat dimanapun terjadi, masalah ekonomi narkoba bisa mengahancurkan suatu negara dan hanya memakmurkan orang-orang tertentu, dalam keluarga , keluarga bisa menjadi terpecah , masalah agama,pendidikan , bisnis yg besar dan yang sangat penting adalah masalah masa depan bagi suatu bangsa , suatu masyarakat juga keluarga , untuk itu kita harus melakukan upaya bersama dalam memerangi narkoba, karena tanpa upaya besama kita tidak mungkin bisa melakukannya.

Kita punya harapan besar bahwa kita akan menjadi negara yg tangguh hal ini bisa dicapai kalau kita mempunyai generasi bangsa yang tangguh dan bebas dari Narkoba
Untuk itu kita membutuhkan kerjasana , dorongan dari keluarga dan dari masyarakat untuk menghindari bahaya narkoba.
Dan Untuk memulai mencegah bahaya penyalahgunanan narkoba, kita bisa mulai dari keluarga, dekat dengan agama dan selalu melakukan hal-hal yang positif.

Hadir dalam acara ini Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Drs. Heru Winarko , S.H,Country Manager UNODC, Mr. Collie Brown,Ketua umum HANI 2019, Dra. Yunis Farida oktoris MSi.,Wakil Presiden , Muhammad Jusuf Kalla beserta Ibu, Menkumham Yasonna H. Laoly,Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Kapolri, Jenderal Pol Prof H.M. Tito Karnavian, Ph.D., para menteri kabinet kerja,Duta Besar Negara Sahabat,Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Pejabat Pusat dan Daerah,Penggiat Anti Narkoba dan para undangan lainnya.

(Muhammad Rusdi)

Back To Top