Mahasiswa Bidikmisi Juga Harus Berkontribusi Majukan Indonesia
Padang – Belmawa. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus dapat kontribusi dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad pada Kuliah Umum dengan mahasiswa penerima Bidikmisi di Universitas Negeri Padang, Rabu lalu (6/12).
Intan menyampaikan bahwa globalisasi dan era revolusi industri ke-4 merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. “Era globalisasi, MEA, dan revolusi industri ke-4 menuntut kita untuk mampu bersaing dengan negara lain,” jelas Intan Ahmad.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Indonesia memiliki modal dasar sebagai kunci untuk bersaing di tataran global. Indonesia pada 2030 diproyeksikan memiliki penduduk dengan mayoritas usia produktif. Sumber daya alam yg dimiliki oleh Indonesia pun melimpah serta didukung dwngan pertumbuhan ekonomi yg progresif. Namun, statistik menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih rendah. Data BPS pada Februari 2017 mencatat bahwa tenaga kerja Indonesia yang berpendidikan tinggi hanya 12,3% dari 131,5 juta angkatan kerja. Ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain bahkan di kawasan ASEAN.
Untuk itu, meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil dari lulusan pendidikan tinggi merupakan suatu upaya yang terus dilakukan. “Jangan sampai bonus demografi justru jadi beban demografi”, tekan Intan Ahmad.
Intan Ahmad mengingatkan mahasiswa Bidikmisi untuk tidak hanya berprestasi dalam dunia akademik namun juga memiliki kompetensi serta softskill yang mumpuni.
“Kompleksitas di abad 21 tidak hanya bisa dijawab dgn IPK yg tinggi. Anda hrus melengkapi diri dengan softskill dan keterampilan”, pesan Intan Ahmad.
Pada kesempatan tersebut, Intan ahmad juga menyampaikan apresiasi kepada 10 orang mahasiswa Bidikmisi berprestasi dgn IPK mendekati sempurna.
Andri salah satu mahasiswa Bidikmisi UNP menyampaikan harapan supaya pemerintah melanjutkan program Bidikmisi. Berkat program Bidikmisi, banyak anak-anak bangsa yg kurang beruntung dari sisi ekonomi bisa memperoleh pendidikan tinggi. (MSF-DRT/Editor/HKLI)