skip to Main Content

 Mengenal Dunia Kerja di Era Industri kreatif 2018

  • uai

 Jakarta (12/07)- Siang tadi Universitas Al Azhar Indonesia bersama dengan Program Studi Komunikasi mengadakan seminar peminatan yang bertajuk “Mengenal Dunia Kerja di Era Industri Kreatif 2018”. Seminar yang bertujuan untuk memberikan gambaran landscape dunia kerja sesuai dengan penjurusan di program studi komunikasi ini turut menghadirkan pembicara pembicara yang pakar dibidangnya. Seminar ini menghadirkan Janoe Arijanto (CEO of Dentsu One in Indonesia & Creative Director and Strategic Planner for Dentsu Indonesia) yang membawakan materi tentang perkembangan Industri Advertising, Suharjo Nugroho (Managing Director IMOGEN PR nd chairman of asosiasi pers PR Indonesia) dengan materi perkembangan dunia PR dan pembicara ketiga yang diisi oleh Ozzy Rifan (Head of Entertaiment Division PT. Media lintas Inti Nusantara and Media Content Company) yang  menjelaskan banyak hal mengenai dunia Broadcasting and New Media. Acara yang dimoderatori langsung oleh Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Ibu Alma Mandjusri, SS., M.iKom ini juga dihadiri oleh dosen dosen tiap jurusan dari program studi ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia.

“Ada tiga pilar yang akan mengubah dunia komunikasi : Technology, media/platform and content” ujar bapak Janoe Ariyanto membuka materi seminar. Menurut beliau dunia advertising kini sudah lekat dengan kemajuan teknologi IT yang ada. Kemunculan teknologi berpengaruh besar terhadap kemunculan media dan konten di dalamnya. Bahkan kini dalam dunia advertising kita mengenal User experience design and customer experience design yaitu sebuah program yang dibuat untuk menentukan konten yang tepat untuk masa kini. Program ini  sudah dilakukan semenjak dua tahun yang lalu oleh perusahaan advertising di seluruh dunia. Yaitu dengan melakukan sharing dengan customer, mengetahui apa yang diminati oleh customer sehingga mampu merancang apa apa yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk customer. Program ini juga  digunakan untuk mengirim video, foto atau konten yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh customer, content dirancang dengan pola otomatisasi yang tak pernah berhenti dan disajikan dalam siklus yang sangat dinamis dan fleksibel. Dilanjutkan dengan kehadiran media/platform yang akan terus menciptakan konten konten yang semakin beragam, “crowd culture make a crowd content” ujarnya. beliau juga  memberikan contoh dengan kehadiran aplikasi “tik-tok” yang akhir akhir ini menjadi perbincangan di khalayak masyarakat. Disamping fitur berbasis musik yang disediakan oleh aplikasi tersebut, tanpa disadari tik-tok telah berhasil menggambarkan kultur masyarakat yang menggunakanya.

Kemajuan industri advertising tentunya akan terus berkembang, fungsi dan bidang yang harus dikuasaipun kian beragam. Seperti pembacaan akan audience kini menjadi penting dalam dunia advertising dan merancang konten yang tidak interruptive menjadi kunci yang sangat dibutuhkan dalam industri periklanan.

Beralih kedunia Public Relation,  Bapak Suharjo menjabarkan bagaimana meraih kesuksesan sebagai seorang PR “A succesfull PR campaign follows the same narative structure as epic film and fairy tales” ujar bapak jojo selaku pembicara yang mengenalkan banyak akan dunia Public Relation. Digital shifting di Indonesia, membuat pola konsumsi media digital pun lebih banyak dari sebelum sebelumnya. Survey yang dilakukan oleh IMOGEN terhadap 1000 konsumen, menghasilkan fakta keputusan membeli yang didominasi sebagian besarnya oleh sosial media. Lalu sejauh ini dengan perkembangan teknologi yang ada,  keahlian  apakah yang  dibutuhkan untuk masing masing PR ? “Creativity is a key skill for professional PR” jawab pak suharjo, beliau juga menjelaskan aspek yang paling dinilai kreativitasnya dalam sebuah campaign adalah storytelling dan  audio insight.

Setelah berkelana dalam dunia Advertising dan Public Relation Ibu zzy Rifan hadir untuk memberikan materi akan Perkembangan industri media di era industri kreatif. Bekerja di dunia Broadcasting memiliki ranah unik yang berbeda dengan yang lainnya, selain tidak mudah bosan dapat dapat terus  memperbaharui informasi, Broadcasting juga dapat menjalin relasi dan tidak monoton. Pesan Ibu Ozzy adalah “ Tentukan pasion sebelum kalian memilih jurusan”. Karena menurut beliau Passion membantu setiap individu  untuk fokus dan bisa ahli dalam suatu bidang. Semangat inilah yang kelak akan membawa kita pada perkembangan yang positif dan kemuan kuat untuk terus belajar.

Lalu cukupkan mahasiswa hanya belajar di kampus? Apa yang kita dapatkan di kampus tidak akan pernah cukup ujar Bapak Janoe Arijanto, mahasiswa dituntut  untuk aktif mencari, mengamati, mendengar dan mendiskusikan. Karena apa yang diberikan oleh kampus secara garis besar adalah teori lalu  pengayaannya  berada diluar kampus. “please, exploring!” Ujar beliau, menutup seminar peminatan yang sangat menarik ini.





Back To Top